top of page

Memilik Perkembangan Bahasa Inggris di Indonesia

Jurnali : Ra Niyatul Falah


Belajar bahasa asing cerdaskan otak anak (Foto: Thinkstock)


Bahasa Inggris termasuk ke dalam bahasa universal karena digunakan oleh sebagian besar negara di dunia sebagai bahasa utama. Selain itu, bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang penting untuk dikuasai atau dipelajari. Beberapa negara, terutama negara-negara bekas koloni Inggris, memposisikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua yang wajib dikuasai setelah bahasa asli negara mereka. Meskipun di Indonesia bahasa Inggris adalah bahasa asing, namun menempati posisi yang penting dalam keseharian masyarakat Indonesia. Membahas tentang potret perkembangan pendidikan bahasa inggris di Indonesia saat ini apabila dilihat dari sudut pemerataan pendidikan tidak bisa diabaikan. Secara umum, seakan ada garis pemisah tentang pemerataan pendidikan bahasa inggris antara di kota dan di pinggiran seperti siswa di kota jauh lebih beruntung dengan fasilitas dan pembelajaran terbaik daripada di mereka yang di pinggiran. Nah, sebelum melangkah lebih jauh, mari simak terlebih dahulu pada artikel ini terkait bagaimana perkembangan bahasa Inggris di Indonesia?

Perkembangan bahasa Inggris di Indonesia sudah berlangsung sejak zaman kolonial Belanda. Perkembangan bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia mengalami perubahan sejalan perkembangan waktu dan pergantian kebijakan yang banyak dipengaruhi faktor ekonomi dan politik. Perkembangan bahasa Inggris pada zaman kolonial tidak dapat dilepaskan dengan kebijakan dan kepentingan pemerintah kolonial.

Pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, bahasa Inggris diajarkan di tingkat MULO (setingkat SMP) dan AMS (setingkat SMA). Ketika itu, selain anak-anak Belanda, hanya orang-orang pribumi tertentu yang diizinkan dan mampu bersekolah di MULO dan AMS. Berbeda dengan sebagian besar anak pribumi biasa yang hanya bersekolah hingga tingkat setara SD sekarang. Pendidikan pada zaman Belanda diakui banyak pihak memiliki kualitas yang tinggi sehingga para lulusan sekolah MULO biasanya mampu berbahasa Inggris dengan baik. Selain menguasai bahasa Inggris, para siswa juga diwajibkan menguasai bahasa Belanda serta bahasa pilihan Prancis atau Jerman dan bahasa lokal (Jawa atau Melayu).

Pada masa pendudukan Jepang, negeri Matahari Terbit ini melakukan pembersihan. Dengan cepat, Jepang sepenuhnya melarang penggunaan dan pengajaran bahasa Belanda, Inggris, dan bahasa Eropa lain di Indonesia. Buku-buku berbahasa Inggris, Belanda, dan Eropa dimusnahkan. Hal ini bertujuan untuk menerapkan dan menggunakan bahasa Jepang sebagai bahasa sehari-hari di tengah masyarakat dan diajarkan di sekolah secara intensif dengan tujuan menjadikannya sebagai bahasa kedua di Indonesia.

Memasuki masa kemerdekaan, bahasa Inggris diajarkan lagi di sekolah-sekolah. Kebijakan yang memuat pengajaran kembali berbahasa Inggris di sekolah bukan dikeluarkan oleh pemerintah kolonial/imperialis, melainkan oleh pemerintah RI yang sah. Melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 1967, bahasa Inggris diajarkan sebagai bahasa asing di sekolah-sekolah Indonesia.

Keadaan dan kebijakan tersebut menandai kian mantap dan kokohnya bahasa Inggris sebagai bahasa asing dalam dunia pengajaran dan pendidikan di Indonesia. Selama perkembangan zaman, pemerintah dan masyarakat Indonesia kian menyadari akan pentingnya bahasa Inggris dalam dunia pendidikan. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional utama sehingga penting untuk dikuasai oleh masyarakat Indonesia agar bangsa Indonesia tetap mampu mengikuti perkembangan kehidupan dunia di kancah Internasional. Adapun cara yang paling efektif dan sistematis agar bahasa Inggris dikuasai masyarakat, terutama generasi muda, adalah dengan mengajarkannya di sekolah sejak dini sebagai mata pelajaran wajib. Diharapkan dengan adanya mata pelajaran bahasa Inggris mampu menggeser keberadaan bahasa Inggris sebagai bahasa Asing menjadi bahasa kedua di Indonesia.

Setelah mengetahui perkembangan bahasa Inggris di Indonesia, ada tiga poin yang perlu diperhatikan sebagai langkah awal dalam membangkitkan pendidikan bahasa inggris itu sendiri :

1. Sehebat apapun sebuah metode yang diterapkan bila tidak cocok dengan keadaan lingkungan (konteks) maka tidak akan banyak yang berdampak pada keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris itu sendiri..

2. Selama masalah belajar yang menimpa para siswa tidak terpecahkan dengan baik maka harapan untuk mencapai hasil belajar yang lebih memuaskan sesuai dengan yang tertuang atau diharapkan dalam kurikulum akan sulit terealisasi.

3. Perlu untuk diterapkan menggunakan bahasa Inggris dalam konteks nyata di masyarakat Indonesia sehingga bahasa Inggris bukan lagi sekedar sebuah bahasa asing yang dipelajari secara teori tetapi menjadi bagian alat komunikasi sehari-hari.

Hal ini harus pula didasarkan dengan kemampuan berkomunikasi yang didapatkan oleh siswa bukan hanya sebatas pengetahuan belaka, siswa akan termotivasi dan merasa bahwa sesuatu yang telah mereka pelajari dapat berguna dan dipakai dalam berbahasa. Perkembangan pendidikan Bahasa Inggris di Tanah Air saat ini sudah sangat pesat dan jauh lebih baik dari tahun ke tahun karena sebelumnya pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia khususnya bagi para pelajar masih kurang memadai baik dari segi fasilitas dan motivasi untuk belajar bahasa Inggris terlebih lagi mereka yang bersekolah di sekolah-sekolah pelosok. Belum banyak siswa yang paham terkait keuntungan dan manfaat yang didapat jika seseorang yang mahir dalam Berbahasa Inggris dengan baik.

Jadi bagaimana?Apakah masih perlu beralasan lagi untuk memulai belajar bahasa inggris sebagai bahasa Internasional di dunia?

Setelah tahu perkembangan bahasa Inggris di Indonesia semoga menjadi pemicu untuk lebih semangat belajar bahasa Inggris. Mari buktikan Indonesia mampu bersaing di kancah Internasional lewat kecakapan berbahasa Inggris!

Sumber :

Adhyawardhani, Yani. "Memosisikan Bahasa Inggris dalam Perencanaan Bahasa di Indonesia." JURNAL BAHASA INGGRIS TERAPAN (JOURNAL OF APPLIED ENGLISH) 4.1 (2018): 1-19.

Saukah, Ali. "Pengajaran bahasa Inggris di Indonesia: Tinjauan terhadap unjuk kerja pembelajar serta upaya peningkatannya." Malang, Indonesia: Departemen Pendiddikan Nasional-Universitas Negeri Malang (2003).



コメント


bottom of page