top of page

Sistem Pendidikan Lingkungan Hidup

Jurnalis : Nabila Athifah Zahra


Gambar 1. Lingkungan Hidup


Salah satu upaya preventif untuk menjaga kelestarian bumi adalah dengan menerapkan pendidikan lingkungan hidup. Untuk menyelenggarakan pendidikan lingkungan hidup, pasti diperlukan sebuah kurikulum atau sistem dalam pelaksanaannya. oleh karena itu, dalam artikel kali ini akan membahas sistem pendidikan lingkungan hidup. Perlu diketahui, visi PLH adalah untuk mewujudkan manusia Indonesia yang memiliki pengetahuan, kesadaran dan keterampilan untuk berperan aktif dalam melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

Adapun Tujuan PLH adalah menciptakan iklim yang mendorong semua pihak berperan dalam pengembangan PLH untuk pelestarian Lingkungan hidup dengan cara mendorong dan memberikan kesempatan kepada masyarakat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kepedulian, komitmen untuk melindungi, memperbaiki serta memanfaatkan lingkungan hidup secara bijaksana . PLH memiliki ruang lingkup yang melaui jalur formal, nonformal dan jalur informal yang dilakukan oleh stakeholder. Diarahkan kepada beberapa hal yang meliputi aspek kelembagaan, SDm yang terkaitdalampelaku maupun objeck, saran dan prasarana, peendanaan, materi, komunikasi dan informasi peran serta masyarakat serta metode pelaksanaan.

Pendidikan Lingkungan Hidup di era new normal ini dapat diajarkan dengan menggunakan pendekatan konteksual. Penerapan pendekatan kontekstual (CTL) dalam kelas langkahnya adalah sebagai berikut.

(1) Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilannya.

(2) Melaksanakan kegiatan inkuiri (dengan siklus observasi, bertanya, berhipotesis, pengumpulan data, dan penarikan kesimpulan

(3) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.

(4) Menciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok, kelompok kecil, kelompok kelas sederajat atau mendatangkan ahli).

(5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran. (guru berperan sebagai model dalam melakukan sesuatu, misal pembibitan tanaman, pendaur ulangan, dsb)

(6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan (misal pernyataan langsung tentang yang diperoleh pada pembelajaran, catatan atau jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran, diskusi atau hasil karya.

(7) Lakukan penilaian yang sebenarnya (authentic assessment) seperti menilai kegiatan dan laporan, PR, kuis, karya siswa, laporan, jurnal, hasil tes, dan karya tulis).

Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi juga tidak dapat ditinggalkan dalam penerapan model pendidikan lingkungan hidup. Pemanfaatan teknologi informasi untuk pendidikan lingkungan dapat diterima dengan baik oleh siswa dan dapat segera dilaksanakan Teknologi dan informasi juga membantu implikasi teoritis dan praktis yang penting untuk pendidikan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan (Wang et al., 2021).


DAFTAR PUSTAKA

Sekarwinahyu, Mestika. 2020. Sejarah dan Konsep Dasar Pendidikan Lingkungan Hidup. MODUL 1 (ut.ac.id)

https://lingkunganhidup.co/pengertian-lingkungan-hidup/


Comments


bottom of page